2H2S + SO2 → 3 S + 2 H2O. Kunci Jawaban : Perubahan bilangan oksidasi unsur-unsur pada reaksi tersebut sebagai berikut. Pada reaksi tersebut, H2S berfungsi sebagai reduktor sedangkan SO2 berfungsi sebagai oksidator, sehingga reaksi tersebut termasuk autoredoks. Anda sekarang sudah mengetahui Reaksi Autoredoks atau Reaksi Disproporsionasi.
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Assalamualaikum teman-teman 😉 Slamat datang di insyaallah pasti bisa 🙂 perlu diketahui ya gaes, selain Reaksi REDOKS ada juga loh reaksi AUTO REDOKS apasih reaksi auto redoks itu ? yuk langsung saja simak penjelasan singkat berikut. Selamat belajar dan keep spririt yak Reaksi auto redoks atau disproporsional adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama . jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan sebagiannya lagi mengalami reduksi . Okidator pengoksidasi adalah zat yang mengoksidasi zat lain dalam suatu reaksi redoks , jadi, oksidator adalah zat yang mengalami reduksi Reduktor pereduksi adalah zat yang mereduksi zat laindalam suatu reaksi redoks . jadi, reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi Contoh reaksi autoredoks Contoh 01 Sebagian dari gas klorin CI2 Biloks=0 Mengalami redoks menjadi NaCI Biloks= -1 dan sebagian lagi mengalami Oksidasi menjadi NaCI0 Biloks= +1 Contoh 02 Contoh 03 Reaksi diatas termasuk reaksi auto redoks karna pada reaksi terrsebut H2S berfungsi sebagai reduktor sedangkan SO2 berfungsi sebagai oksidator. Contoh 04 Pada reaksi diatas, tampak bahwa Cl2 mengalami Oksidasi menjadi HCIO dan mengalami reduksi menjadi HCI. Hal ini berarti Cl2 berperan sebagai oksidator. Dengan demikian reaksi tersebut termasuk reaksi autoredoks. Contoh 05 Cu dalam Cu2O teroksidasi dan tereduksi sekaligus dalam reaksi diatas Contoh menentukan Reduktor dan Oksidator contoh 01 Cu + 4NHO3 → CuNO32 + 2NO2 + 2H2O tentukan bilangan oksidasi unsur – unsur terlebih dahulu BO Cu pada Cu = 0 BO Cu pada CuNO32 = +2 BO N pada HNO3 = +5 BO N pada NO2 = +4 BO H pada HNO3 = +1 BO H pada H2O = +1 BO O pada HNO3 , CuNO32, 2NO2 dan 2H2O = +2 Dari hasil diatas terlihat bahwa hanya Cu dan N yang mengalami perubahan biloks . Cu mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +2 , sedangkan N mengalami penurunan biloks dari +5 menjadi +4 Dengan begitu diperoleh ; oksidator = biloks turun =mengalami reduksi = HNO3 reduktor = biloks naik = mengalami oksidasi = Cu Hasil oksidasi = CuNO32 hasil reduksi = NO2 contoh 02 Dengan begitu diperoleh ; oksidator = biloks turun =mengalami reduksi = 2HCl reduktor = biloks naik = mengalami oksidasi = Fe Hasil oksidasi = FeCl2 hasil reduksi = H2 contoh 03 Mg + 6HNO3 + 7H2 → MgNO32 + 2NH4NO3 + 6H2O Mari tentukan bilangan oksidasi unsur – unsur terlebih dahulu! perubahan biloks Mg BO Mg = 0 BO MgNO32 → Mg+2 + NO3 biloks Mg = +2 , N = +5 , O = -2 perubahan biloks N pada HNO3 → H+ + NO3– BO H = +1 , N = +5 , O = -2 Pada NH4NO3 → NH4 + NO3– Dari NH4+ = +1 BO N + 4 × BOH= +1 BO N + 4 +1 = +1 BO N + 4 = +1 BO N = +1 – 4 BO N = -3 perubahan biloks H pada H2 = 0 BO H = 0 pada H2O = 0 BO H = +1 dan 0 = -2 dari penjabaran diatas , hanya H , Mg , dan N yang mengalami perubahan biloks . Mg naik dari 0 menjadi +2 H naik dari 0 menjadi + 1 dan N turun dari +5 menjadi -3 maka diperoleh ; oksidator = niloks turun = mengalami reduksi = =N reduktor = biloks naik = mengalami oksidasi = Mg dan H2 Hasil oksidasi = MgNO3 dan H2O HAsil reduksi = NH4NO3 contoh 04 Biloks S naik dari O pada 3S menjadi +4 pada KCl Biloks Cl turun dari +5 pada KClO3 menjadi -1 pada KCl oksidator = biloks turun = mengalami reduksi = KClO3 reduktor = biloks naik = mengalami oksidasi = S Hasil oksidai = 3SO2 contoh 05 biloks Cu turun dari +2 pada CuSO4 menjadi +1 pada CuI biloks I naik dari -1 pada KI menjadi 0 pada I2 oksidator = biloks turun = mengalami reduksi = CuSO4 Reduktor = biloks naik = mengalami oksidasi = KI Hasil oksidasi = I2 Hasil reduksi = CuI okedeh segitu dulu ya yang bisa saya share. Semoga membantu belajar kalian, ingat kalau udah bisa ntar kimia itu bakal buat ketagihan kok 🙂 semoga allah senantiasa menambhkan ilmu beserta kefahamanNya buat kita yah 🙂 see yoou latter semuaaa … wassalamualaikum Tentukanreaksi berikut termasuk reaksi oksidasi, reduksi, redoks, autoredoks atau konproporsionasi. Tunjukkan dengan menuliskan perubahan bilangan oksidasinya! PbO2 + MnO → Pb2+ + MnO4 Tentukan pula oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi pada masing-masing reaksi! YLHalo Kak, jawabannya contoh reaksi autoredoks adalah Clâ‚‚ + 2NaOH➝ NaCl + NaClO + Hâ‚‚O. Perubahan biloks Cl dari 0 menjadi -1 dan +1. Yuk simak penjelasan ini Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks dimana hanya satu jenis atom yang bilangan oksidasinya berubah. Contohnya adalah reaksi berikut Clâ‚‚ + 2NaOH➝ NaCl + NaClO + Hâ‚‚O Pada reaksi tersebut, Cl mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi -1 reduksi dan menjadi +1 oksidasi. Lihatlah gambar supaya lebih jelas. Jadi berikut adalah penulisan contoh reaksi autroredoks Clâ‚‚ + 2NaOH➝ NaCl + NaClO + Hâ‚‚O perubahan bilangan oksidasi Cl dari 0 menjadi -1 dan +1. Terima kasih sudah bertanya Selalu gunakan Roboguru sebagai teman belajarmu yaYah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! Perhitunganbiloks Cl pada HCl sebagai berikut: Biloks HCl = biloks H + biloks Cl. 0 = (+1) + x. x = -1. Sekarang coba kita selesaikan soal berikut! ‌Tentukan zat yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi berikut ini: Ni (s) + 2HCl (aq) —> NiCl2 (aq) + H2. Zat yang mengalami perubahan biloks ditentukan lebih dahulu.

Connection timed out Error code 522 2023-06-16 190658 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d85547fc983b926 • Your IP • Performance & security by Cloudflare

Tentukanreaksi berikut termasuk reaksi oksidasi, reduksi, redoks, autoredoks atau konproporsionasi. Tunjukkan dengan menuliskan perubahan bilangan oksidasinya! MnO2 + 2H2SO4 + 2Nal → MnSO4 + 2 NaSO4 + I2 + 2H2O Tentukan pula oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi pada masing-masing reaksi!

Reaksi redoks bisa dikatakan salah satu reaksi yang terjadi dimana-mana, bahkan di tubuh manusia pun juga mengalami reaksi redoks khususnya dalam proses pernapasan. Reaksi redoks ini sendiri dapat dijelaskan secara penerapan kimia dimana pada reaksi ini terjadi proses oksidasi dan reduksi yang terjadi secara bersamaan. Selain dalam tubuh manusia, prinsip reaksi redoks banyak diterapkan dalam baterai sehingga mampu menghasilkan energi listrik. Dalam reaksi redoks ini memiliki beberapa perbedaan dengan reaksi kimia biasa. Pada artikel ini akan dibahas pengertian redoks, bilangan oksidasi, cara penyetaraan reaksi serta contohnya. Kita sering menemukan bagian logam besi mengalami korosi di sekitar kita, itu merupakan salah satu contoh reaksi redoks yang mudah ditemui pada lingkungan. Korosi pada logam tersebut disebabkan karena adanya sifat oksigen bebas di udara yang mengoksidasi logam tersebut. Pengertian Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah kependekan dari reaksi reduksi-oksidasi adalah arti reaksi kimia yang dapat menyebabkan perubahan keadaan oksidasi suatu jenis partikel atom. Setiap reaksi redoks selalu melibatkan proses reduksi dan proses oksidasi yang saling berkomplementer dan melibatkan proses transfer elektron antar atom yang bereaksi. Reaksi redoks mencakup semua reaksi kimia dimana atom berubah dari tingkat oksidasinya bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Proses oksidasi merupakan hilangnya elektron atau terjadinya peningkatan keadaan oksidasi suatu atom, molekul ataupun ion. Sedangkan proses reduksi adalah penambahan elektron atau penurunan keadaan oksidasi dari suatu molekul, atom, ataupun ion. Proses reduksi-oksidasi melibatkan transfer elektron, transfer hidrogen ataupun transfer oksigen. Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan keadaan oksidasi suatu atom dan menunjukkan berapa elektron yang dimiliki oleh atom tersebut. Bilangan oksidasi tidak selalu sesuai dengan muatan pada molekul. Dalam suatu reaksi redoks, bilangan oksidasi dapat membantu kita dalam menentukan mana spesies teroksidasi dan mana spesies yang mengalami reduksi. Ketika satu spesies mengalami peningkatan bilangan oksidasi dari sebelum reaksi hingga setelah reaksi, maka spesies tersebut mengalami oksidasi. Namun, jika bilangan oksidasinya menurun dari sebelum reaksi hingga setelah reaksi maka spesies tersebut dikatakan mengalami reduksi. Bilangan oksidasi juga berguna dalam penyetaraan persamaan reaksi kimia redoks. Tujuannya yaitu memastikan jumlah total elektron yang hilang dalam oksidasi sama jumlahnya dengan elektron yang diperoleh melalui reduksi. Oleh karena itu sebelum belajar reaksi reduksi oksidasi terlebih dahulu kita harus mengenal bilangan oksidasi. Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi dapat dituliskan dengan tanda plus + atau minus - yang kemudian diikuti angka yang menunjukkan besarnya. Suatu atom dalam keadaan dasar atau berdiri sendiri memiliki bilangan oksidasi 0, contohnya yaitu atom H2, Fe, Cl2, dan lain-lain. Suatu atom yang bermuatan ion memiliki bilangan oksidasi sesuai dengan muatannya. Contohnya Fe2+ memiliki bilangan oksidasi +2, ion Cl– memiliki bilangan oksidasi -1. Dalam suatu senyawa, logam golongan I A memiliki bilangan oksidasi +1. Contohnya yaitu dalam senyawa NaCl, maka Na memiliki bilangan oksidasi +1+. Dalam suatu senyawa, logam golongan II A memiliki bilangan oksidasi +2. Contohnya yaitu CaCO3 dimana Ca memiliki bilangan oksidasi +2. Dalam suatu senyawa, logam golongan III A memiliki bilangan oksidasi +3. Contohnya yaitu AlOH3 dimana Al memiliki bilangan oksidasi +3. Dalam suatu senyawa, unsur halogen memiliki bilangan oksidasi -1. Contohnya yaitu HCl dimana Cl memiliki bilangan oksidasi -1. Hidrogen dalam suatu senyawa memiliki bilangan oksidasi +1. Contohnya yaitu dalam HCl, hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1. O dalam suatu senyawa memiliki bilangan oksidasi -2, namun oksigen dalam peroksida H2O2 memiliki bilangan oksidasi -1. Total jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk satu senyawa adalah 0. Total jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa ion adalah sesuai muatan ionnya. Jenis Reaksi Redoks dan Contohnya Adapun untuk beragam macam reaksi rodoks dalam ilmu kimia, diantaranya adalah sebagai berikut; Reaksi Pembakaran Reaksi pembakaran adalah salah satu contoh reaksi redoks antara senyawa tertentu dengan oksigen O2 untuk membentuk produk yang mengandung oksigen. Jika salah satu reaktannya adalah jenis hidrokarbon, maka produk akhirnya adalah air dan karbon dioksida. Contoh reaksinya yaitu pembakaran oktana yang merupakan suatu hidrokarbon penyusun gasoline dalam mesin kendaraan yang melibatkan reaksi redoks. 2C8​H18​+25O2​→16CO2​g+18H2​O Dalam hal ini, oktana mengalami oksidasi menjadi karbon dioksida, sedangkan oksigen mengalami reduksi menjadi air. Reaksi Autoredoks Reaksi autoredoks atau dapat juga disebut dengan disproporsionasi adalah reaksi dimana reaktan tunggal dapat mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus sehingga menjadi produk reduksi dan produk oksidasi. Contohnya yaitu reaksi berikut 3ClO−→ClO3−​+2Cl− Dalam reaksi tersebut kita dapat melihat bilangan oksidasi klorin pada reaktan yaitu +1, namun pada produk menjadi +5 dan -1. Dengan hal tersebut maka klorin mengalami kenaikan bilangan oksidasi oksidasi dan mengalami penurunan bilangan oksidasi reduksi dalam waktu yang bersamaan. Reaksi Penggantian Tunggal Reaksi penggantian tunggal adalah reaksi yang melibatkan dua elemen untuk bereaksi seperti logam yang bereaksi dengan asam encer untuk membentuk garam dan gas hidrogen. Berikut ini contoh reaksinya Zn+2HCl→ZnCl2+H2 Dalam reaksi tersebut Zn mengalami peningkatan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2, sedangkan Hidrogen mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0. Penyetaraan Reaksi Redoks Untuk menyetarakan reakso redoks dapat dilakukan dengan cara setengah reaksi. Step yang perlu anda lakukan yaitu sebagai berikut Bagi reaksi menjadi setengah reaksi berdasarkan ion Setarakan jumlah atom setengah reaksi tersebut secara stoikiometrik melalui penambahan air, ion hidrogen H+ atau ion hidroksil OH– ke dalam setengah reaksi tersebut jika diperlukan. Setarakan muatan setengah reaksi dengan menambahkan elektron Kalikan masing-masing reaksi dengan konstanta tertentu sehingga memiliki jumlah elektron yang sama Tambahkan dua reaksi tersebut dengan elektron yang terlibat antara kedua reaksi harus sama sehingga dapat dihilangkan Contoh kasusnya yaitu reaksi antara KMnO4 dengan HI dalam larutan asam MnO4– + I– → I2 + Mn2+ Bagi reaksi menjadi dua I– → I2 MnO4– → Mn2+ Setarakan jumlah atom dari setenah reaksi, pertama dengan menyetarakan semua atom kecuali H dan O. 2 I– → I2 MnO4– → Mn2+ + 4 H2O Karena dalam reaksi ini dilakukan pada suasana larutan asam, maka penambahan ion hidrogen dan air diperlukan MnO4–+8 H+→ Mn2++4 H2O Dalam setengah reaksi tersebut telah setara untuk jumlah atomnya Setarakan muatan dari masing-masing setengah reaksi dengan penambahan elektron. 2 I– → I2 + 2e– 5 e– + 8 H+ + MnO4– → Mn2+ + 4 H2O Setarakan jumlah elektron dari kedua reaksi dengan mengalikannya dengan konstanta. 52I– → I2 +2e– 25e– + 8H+ + MnO4– → Mn2+ + 4H2O Maka dihasilkan setengah reaksi yang setara yaitu 10 I– → 5 I2 + 10 e– 16 H+ + 2 MnO4– + 10 e– → 2 Mn2+ + 8 H2O Tahap terakhir yaitu menambahkan kedua reaksi tersebut menjadi satu reaksi dengan menghilangkan elektronnya. 10 I–+10 e–+16 H++2 MnO4–→ 5I2+2 Mn2++10e–+8H2O Atau dapat juga dituliskan sebagai 10 I–+16 H++ 2MnO4–→5 I2+2Mn2++8H2O Contoh Soal Redoks dan Jawabannya Agar memperjelas terhadap apa yang sudah dipaparkan tentang materi reaksi rodoks dalam ilmu kimia, berikut inilah contoh soal reaksi rodoks beserta dengan bahasannya. Antara lain; Tentukan bilangan oksidasi masing masing atom dalam senyawa H2CO3 Tentukan bilangan oksidasi masing masing atom dalam ZnOH42- Tentukan mana spesi ter-oksidasi dan ter-reduksi dari reaksi berikut 2 Cr++Sn4+→Cr3++Sn2+ JawabanCr+ teroksidasi dan Sn4- tereduksi Tuliskan reaksi yang setara dari persamaan reaksi berikut NaBr+Cl2→NaCl+Br2 Jawaban2 NaBr+Cl2→2NaCl + Br2 Setarakan persamaan reaksi berikut jika dilakukan dalam suasana asam HCOOH+MnO4–→CO2+Mn2+ Jawaban6 H+ + 2 MnO4– + 5 HCOOH → 2 Mn2+ + 8 H2O + 5 CO2 Itulah tadi materi yang dapat dituliskan terkait dengan pengertian redoks, bilangan oksidasi, cara penyetaraan, contoh soal dan jawabannya dalam ilmu kimia. Semoga melalui artikel ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca.
Иλ ιдЕլ լ цуզ
Аፗюጵի иτуդαፃоЙеснаቨևг πеቨыλэне
Емያወах ጩеሡաзуΦիցучոψе исрыνеսоյθ
Лецուհሗ фևсиժըχувУኾ вըπω капጹվуቆէ
Λыжуху ዠኺκ ձИбеломеሁоβ ስεթаб шоֆ
Прит ፍաвсωչОф ኑնይ еዓιр
ApakahAnda mencari gambar tentang Tuliskan Contoh Reaksi Autoredoks Dan Tentukan Perubahan Bilangan Oksidasinya? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai ​Suatu zat dapat tereduksi maupun teroksidasi menghasilkan zat lain. Zat tersebut bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Reaksi yang berlangsung seperti itu dinamakan autoredoks disproporsionasi. Apakah reaksi pada contoh berikut merupakan reaksi auto redoks? 2 Cl2g + 2 H2Ol —>2 HClOaq + 2 HClg Pada reaksi di atas terdapat Cl2 di ruas kiri, sedangkan di ruas kanan terdapat Cl dalam dua senyawa, yaitu pada HClO dan HCl. Berarti, reaksi ini merupakan autoredoks disproporsionasi yaitu suatu zat Cl2 mengalami reduksidan oksidasi secara bersamaan. Biloks Cl2 = 0 Bagaimana menghitung biloks Cl pada HCl? Sebelumnya kalian harus mengerti tentang bilangan oksidasi biloks. Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur adalah bilangan bulat yang digunakan untuk menunjukkan jumlah elektron yang berperan pada unsur tersebut dalam senyawa. Nilai bilangan oksidasi ditentukan berdasarkan aturan-aturan. Umumnya nilai bilangan oksidasi sesuai dengan muatan ion. Jika unsur tersebut lebih elektropositif, nilai bilangan oksidasinya adalah positif dan jika unsur tersebut lebih elektronegatif, nilai bilangan oksidasinya adalah negatif. Molekul yang terdiri atas atom-atom sejenis, seperti H2 tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan. Jadi, nilai bilangan oksidasi unsur H pada molekul H2 adalah 0. Kembali pada contoh soal sebelumnya, cara menghitung bilangan osidaai Cl pada HClO yaitu Biloks ClO = biloks H + biloks Cl + biloks 0 = +1 + x + -2 0 = 1 + x + -2 x = +1 Perhitungan biloks Cl pada HCl sebagai berikut Biloks HCl = biloks H + biloks Cl 0 = +1 + x x = -1 Sekarang coba kita selesaikan soal berikut! ‌Tentukan zat yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi berikut ini Nis + 2HClaq —> NiCl2aq + H2 Zat yang mengalami perubahan biloks ditentukan lebih dahulu. Perubahan Ni menjadi NiCl2 molekul menynjukkan bahwa Ni mengalami perubajan biloks. Perubahan HCl molekul menjadi H2 diatom menunjukkan bahwa H mengalami perubahan biloks. Biloks Ni= 0 Perhitungan biloks Ni pada NiCl2 Biloks NiCl2 = biloks Ni + 2×biloks Cl 0 = x + 2×-1 0 = x-2 x = +2 Biloks H pada HCl = +1 Biloks H2 = 0 Maka dapat disimpulkan Ni mengalami reaksi oksidasi dan HCl mengalami reaksi reduksi. Bagaimana?Apakah kalian ingin mencoba menyelesaikan soal ini? ‌Tentukan zat yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi berikut ini. 2KMnO4aq + 10 KIaq + 8 H2SO4aq —> 2 MnSO4aq + 5 I2s + 6 K2SO4aq + 8 H2Ol Setarakanjumlah unsur yang mengalami reaksi redoks. Tentukan banyaknya nilai kenaikan atau pelepasan dari bilangan oksidasi unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi; Menambahkan koefisien yang tepat untuk menyetarakan perubahan bilangan oksidasi; Menyetarakan jumlah atom H dan O pada unsur lainnya. 2. Metode Setengah Reaksi TNTessa N05 Agustus 2021 1304Pertanyaantuliskan contoh reaksi autoredoks dan tentukan perubahan bilangan oksidasinya2rb+2Jawaban terverifikasiLAMahasiswa/Alumni Institut Teknologi Bandung06 Agustus 2021 1059Hai Kak Tessa semoga terbantu ya ^^Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS! Mengutipbuku Cara Cepat Kuasai Konsep Kimia dalam 8 Jam SMA Kelas 12 tulisan Agus Kamaludin (2013: 25), reaksi autoredoks adalah reaksi ketika suatu zat mengalami reaksi reduksi dan oksidasi secara serentak. Artinya, reaksi redoks yang menjadi oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Tidak semua reaksi termasuk reaksi autoredoks.
Dalam reaksi oksidasi reduksi modern, keberadaan bilangan oksidasi yang dimiliki suatu zat sangat penting. Bilangan oksidasi adalah muatan listrik yang seakan-akan dimiliki oleh unsur dalam suatu senyawa atau ion. Namun, dalam artikel ini tidak akan membahas terlalu jauh mengenai bilangan oksidasi biloks. Materi yang akan kita bahas adalah mengenai reaksi autoredoks atau reaksi disproporsionasi. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan reaksi autoredoks itu? Sebelum dapat menjawab pertanyaan tersebut, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai reaksi reduksi oksidasi redoks dan bilangan oksidasi berikut ini. Selamat membaca dan belajar, semoga bisa paham. Reaksi Reduksi Oksidasi dan Bilangan Oksidasi Bagaimana bilangan oksidasi dapat menjelaskan reaksi redoks? Untuk mengetahui jawabannya, tinjau reaksi antara SO 2 dan O 2 membentuk SO 3 . Reaksi kimianya dapat ditulis sebagai berikut. 2SO 2 g + O 2 g → 2SO 3 g Jika dikaji berdasarkan konsep pengikatan oksigen maka reaksi tersebut adalah reaksi oksidasi. Jika dikaji berdasarkan transfer elektron maka Anda mungkin akan bingung, mengapa? Pada reaksi tersebut tidak terjadi transfer elektron, tetapi melalui penggunaan bersama pasangan elektron membentuk ikatan kovalen. Oleh karena senyawa SO 3 merupakan senyawa kovalen perhatikan gambar struktur lewis SO 2 dan SO 3 di bawah ini, maka reaksi tersebut tidak dapat dijelaskan dengan konsep transfer elektron. Sesungguhnya, banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan transfer elektron maupun dengan pengikatan oksigen, di antaranya adalah sebagai berikut. CO 2 g + 4H 2 g → CH 4 g + 2H 2 Ol I 2 g + 3Cl 2 g → 2ICl 3 g Cus + HNO 3 aq → CuNO 3 2 aq + NO 2 g + H 2 Ol Na 2 S 2 O 3 aq + 2HClaq → 2NaClaq + H 2 Ol + SO 2 g + Ss Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif, yaitu perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep perubahan biloks, jika dalam reaksi bilangan oksidasi atom meningkat maka atom tersebut mengalami oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya turun maka atom tersebut mengalami reduksi. Catatan Penting! Pada konsep perubahan bilangan oksidasi, yang dimaksud dengan reduktor dan oksidator adalah sebagai berikut. Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi pertambahan bilangan oksidasi. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi penurunan bilangan oksidasi. Berdasarkan konsep bilangan oksidasi, apakah reaksi SO 2 dan O 2 tersebut merupakan reaksi redoks? Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui biloks dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi. Biloks dari SO 2 , O 2 , dan SO 3 adalah 0 pelajari kembali aturan bilangan oksidasi. Biloks O dalam SO 2 dan SO 3 = – 2, maka biloks S dalam SO 2 = +4 dan biloks S dalam SO 3 = +6. Secara diagram dapat dinyatakan sebagai berikut. Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa 1. atom S mengalami kenaikan biloks dari +4 menjadi +6, peristiwa ini disebut oksidasi. 2. atom O mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi – 2, peristiwa ini disebut reduksi. Dengan demikian, reaksi tersebut adalah reaksi redoks. Manakah reduktor dan oksidator pada reaksi di atas? Oleh karena molekul O 2 menyebabkan molekul SO 2 teroksidasi maka molekul O 2 adalah oksidator. Molekul O 2 sendiri mengalami reduksi akibat molekul SO 2 sehingga SO 2 disebut reduktor. Catatan Penting! Walaupun biloks yang berubah hanya satu atom dalam molekul, tetapi yang disebut reduktor atau oksidator bukan atomnya, melainkan molekulnya. Contoh Soal Reaksi Redoks Menurut Perubahan Bilangan Oksidasi Tentukan manakah oksidasi dan reduksi serta reduktor dan oksidator pada reaksi berikut ini. CO 2 g + 4H 2 g → CH 4 g + 2H 2 Og Jawab Tentukan biloks setiap atom. Dalam CO 2 , biloks O = -2 dan biloks C = +4 Dalam H 2 , biloks H = 0 Dalam CH 4 , biloks H = +1 dan biloks C = -4 Dalam H 2 O, biloks H = +1 dan biloks O = -2 Atom C mengalami penurunan biloks dari +4 menjadi -4 reduksi dan atom H mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +1 oksidasi. Dalam bentuk diagram dapat dinyatakan sebagai berikut. Sebagai reduktor adalah molekul H 2 dan sebagai oksidator adalah molekul CO 2 . Reaksi Autoredoks Disproporsionasi Suatu reaksi redoks reduksi oksidasi tergolong sebagai reaksi autoredoks atau swaredoks atau disproporsionasi jika terdapat suatu zat yang mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi sekaligus. Jadi, zat tersebut mengalami kenaikan sekaligus penurunan bilangan oksidasi. Contoh Pada reaksi ini, bilangan oksidasi atom S pada senyawa natrium tiosulfat Na 2 S 2 O 3 mengalami dua jenis perubahan bilangan oksidasi, yaitu kenaikan dan penurunan. Jadi, atom S tersebut mengalami reaksi reduksi sekaligus reaksi oksidasi atau disebut juga reaksi autoredoks. Sekarang perhatikan reaksi di bawah ini, menurut kalian apakah reaksi tersebut termasuk reaksi autoredoks/disproporsionasi atau bukan? Pada persamaan reaksi di atas, atom Pb yang memiliki bilangan oksidasi 0 mengalami reaksi oksidasi membentuk senyawa PbSO 4 yang memiliki bilangan oksidasi untuk atom Pb sebesar +2. Kemudian, senyawa PbO 2 yang memiliki bilangan oksidasi untuk atom Pb sebesar +4 mengalami reaksi reduksi membentuk senyawa PbSO 4 yang memiliki bilangan oksidasi untuk atom Pb sebesar +2. Perhatikan bahwa atom yang sama dari dua zat yang berbeda dan memiliki bilangan oksidasi yang berbeda, mengalami reaksi yang menghasilkan senyawa yang sama. Dalam hal ini zat pereduksi dan pengoksidasinya berbeda, sehingga reaksi di atas bukan reaksi autoredoks. Contoh Soal Reaksi Autoredoks 1 Hidrogen peroksida dipanaskan pada suhu di atas 60 o C dan terurai menurut persamaan reaksi berikut. H 2 O 2 l → H 2 Ol + O 2 g Apakah reaksi tersebut merupakan reaksi disproporsionasi atau bukan? Jelaskan! Jawab Biloks atom O dalam H 2 O 2 adalah -1. Setelah terurai berubah menjadi -2 dalam H 2 O dan 0 dalam O 2 . Persamaan kerangkanya adalah sebagai berikut. Oleh karena molekul H 2 O 2 dapat berperan sebagai oksidator dan juga reduktor maka reaksi tersebut dinamakan reaksi disproporsionasi atau swaredoks. Contoh Soal Reaksi Autoredoks 2 Apakah reaksi berikut termasuk reaksi autoredoks atau bukan? Jelaskan! Cl 2 + 2KOH → KCl + KClO + H 2 O Jawab Pada reaksi ini, bilangan oksidasi atom Cl pada molekul Cl 2 mengalami dua jenis perubahan bilangan oksidasi, yaitu kenaikan dan penurunan. Jadi, atom Cl tersebut mengalami reaksi reduksi sekaligus reaksi oksidasi atau disebut juga reaksi autoredoks. Contoh Soal Reaksi Autoredoks 3 Apakah reaksi berikut termasuk reaksi autoredoks atau bukan? Jelaskan! 2H 2 S + SO 2 → 3S + 2H 2 O Jawab Perubahan bilangan oksidasi unsur-unsur pada reaksi tersebut adalah sebagai berikut. Pada reaksi tersebut, H 2 S berfungsi sebagai reduktor sedangkan SO 2 berfungsi sebagai oksidator. Meskipun unsur S dari zat yang berbeda mengalami penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi, namun karena zat pereduksi dan pengoksidasi berbeda, maka reaksi tersebut bukan termasuk reaksi autoredoks.
namdqtj.
  • w67thsl5ol.pages.dev/151
  • w67thsl5ol.pages.dev/229
  • w67thsl5ol.pages.dev/71
  • w67thsl5ol.pages.dev/361
  • w67thsl5ol.pages.dev/314
  • w67thsl5ol.pages.dev/222
  • w67thsl5ol.pages.dev/344
  • w67thsl5ol.pages.dev/119
  • w67thsl5ol.pages.dev/322
  • tuliskan contoh reaksi autoredoks dan tentukan perubahan bilangan oksidasinya